CINTA IDEAL
untuk mencintai bukanlah hal yang sulit, karena mencintai adalah
manusiawi. Namun jarang dari kita yang berani menyatakan 'tidak' kepada
pihak yang secara naluri sangat kita cintai, padahal kita tahu bahwa
mencintainya berarti mendzalimi diri sendiri dan orang lain,mencintainya
berarti melanggar aturan Allah Swt atau mencintainya berarti
menghalalkan segala cara. Hati dan pikiran mendesak lidah untuk
mengatakan tidak tapi yang terucap adalah ya 'sebenarnya saya tahu itu
haram, tetapi saya mencintai, tetapi saya kasihan kepadanya jodoh saya'.
sebaliknya, untuk menyatakan ya banyak dari kita yang sangat
murah hati, bahkan diucapkan berulang kali seolah-olah orang yang kita
cintai itu belum kita yakinkan. apalagi ya itu demi mencapai apa yang
kita inginkan, maka apapun permintaaanya akan dilaksanakan. andai pun
kata ya harus diucapkan berulang kali, bahkan dengan seribu janji, naka
tak ada aral melintang tak ada alasan untuk merubahnya menjadi tidak.
mengatakan
tidak memang resiko, menuntut tanggung jawab dan keberanian. ketika
nabi Yusuf menyatakan tidak kepada istri penguasa yang bernafsu
menggagahinya resikonya penjara atau di asingkan. ketika para pahlawan
tanah air ini menyatakan tidak kepada kolonial, resikonya mati
gantung,dipenjara, diasingkan atau dijauhkan dari orang-orang yang
dicintainya. apalagi menyatakan tidak dalam urusan cinta sementara hati
sepenuhnya mencintai dia, maka resikonya berjejer panjang. bisa menjadi
frustasi karena cinta tak terbalas, atau minder karena takut jatuh cinta
lagi karena berbahaya, atau dijauhi keluarga, diasingkan, diancam dan
sederet penderitaan lainya.
budaya tidak sudah dimulai sejak para Nabi Luth menerima ajaran umatnya untuk menumbar nafsu atas nama cinta hingga melakukan seks nafsu atas nama cinta hingga melakukan seks bebas dengan esama jenis, Nabi Luth berani berkata tidak bahkan lebih dari itu, beliau berani menghadapi mereka dan menasehatinya untuk tidak menuruti setan,resikonya, beliau dijauhi umatnya. beliau diancam akan dibunuh, di boikot kebutuhan ekonominya dan mendapat teror yang berkepanjangan dan terus menerus. ketika nabi Muhammad mendapat ajakan dari kaum kafirin untuk sama-sama menyembah patung dengan kompensasi merekapun mau menyembah Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar